proposal skripsi
JASA PEMBUATAN PTK KENAIKAN PANGKAT PNS/PERSIAPAN PLPG/UKG
Ggak Punya waktu mengerjakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)??? Di sini nih... Solusinya..
Ciuuussss... ambil Hp, segera hubungi CS kami, pertanyaan-pertanyaan anda seputar PTK akan terjawab dengan lengkap...haha..kaya buku aja lengkap.
Buruan...
MAU KONSULTASI PTK?
BUTUH PROPOSAL PTK?
BUTUH GAMBARAN JUDUL PTK??
BUTUH PTK LENGKAP, NO COPY-COPY, ASLI DAN ORISINIL
PTK TERBARU DAN BELUM PERNAH TERPUBLIKASIKAN
PTK NYA SEKALIAN DIJADIKAN JOURNAL JUGA BOLEH PAK/BU....
LANGSUNG SAJA HUBUNGI CS KAMI DI :
A. Judul
“PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
B. Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai peserta didik. Apabila peserta didik tidak memiliki minat dalam belajar maka hasil belajar yang diperoleh tidak akan bisa optimal. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Bagi individu, kemampuan untuk belajar secara terus-menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang penting dalam mentransmisi budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, belajar membawa perubahan bagi si pelaku. Baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam belajar, kita tidak bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang semangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar, kurangnya minat dalam belajar, dan tidak adanya motivasi dalam diri individu tersebut. SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes
Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat dalam belajarnya. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Akan tetapi di era globalisasi ini para peserta didik mengalami minat belajar yang rendahdikarenakan jenuh dalam belajarnya, karena pergaulan, motivasi belajar yang rendah, kesehatan fisik, kompetensi/kemamapuan yang dimiliki peserta didik, fasilitas yang dimiliki, jarang masuk sekolah, tidak tertarik pada mata pelajaran tersebut dan sebagainya. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru pembimbing di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes diperoleh data bahwa siswa kelas VIIISMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes mempunyai masalah minat belajar yang kurang, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain: masih rendahnya prosentase untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi sehingga siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar lebih giat lagi, kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, letak/ lokasi sekolah yang jauh dari jalan atau lokasi yang masuk ke dalam desa sehingga menyebabkan tidak banyak siswa yang mau sekolah di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes.
Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes melalui peran guru pembimbing dalam membantu sisiwa untuk mengubah dan mengembangkan minat belajar yang masih rendah pada siswa, kebanyakan hanya dengan menggunakan layanan konseling individual. Upaya tersebut kurang mendapat hasil optimal, karena layanan konseling individual itu dilakukan secara perseorangan sehingga tidak efektif diberikan kepada siswa yang jumlahnya cukup banyak. Kegiatan bimbingan kelompok juga belum dilaksanakan secara intensif oleh guru pembimbing di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes. Hal itu disebabkan karena kurangya waktu, sehingga pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok yang belum bisa dilaksanakan dengan baik oleh guru pembimbing.
Kegiatan bimbingan kelompok tersebut cukup efektif membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, khususnya dalam meningkatkan dan mengembangkan minat belajar. Dimanadalam kegiatan layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta layanan. Dinamika kelompok merupakan jiwa yang menghidupkan dan menghidupi suatu kelompok. Dinamika kelompok ini dimanfaatkan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling kelompok. Manfaat yang bisa diperoleh konseli dalam melakukan kegiatan bimbingan kelompok antara lain: meningkatkan persaudaraan antara anggota-anggotanya, melatih keberanian konseli dalam berbicara di depan orang banyak dalam menanggapi permasalahan yang dialami anggota kelompok yang lain, serta melatih keberanian konseli untuk mengemukakan masalahnya. Hasil yang bisa diperoleh dari kegiatan bimbingan kelompok adalah konseli lebih mampu memahami diri dan lingkungannya, dan dapat mengembangkan diri secara optimal untuk kesejahteraan diri dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik konselor diharapkan mampu menumbuhkan ketertarikan dalam belajar. Dengan bimbingan kelompok diharapkan peserta didik dapat saling bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ”Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2011/2012”.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat teridentifikasi permasalahan antara lain: kegiatan bimbingan dan konseling di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes belum mencapai hasil yang optimal, pelaksanaan bimbingan kelompok di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes belum dilaksanakan secara intensif, masih banyak yang memiliki minat belajar yang rendah, tingkat melanjutkan sekolah masih rendah, masih banyak siswa SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes yang membolos saat jam pelajaran, pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam membantu meningkatkan minat belajar siswa.
D. Pembatasan Masalah
Terdapat beberapa masalah yang dapat diteliti berkaitan dengan judul yang telah dipilih sebelumnya dan ada upaya untuk membantu minat belajar siswa yang dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: media elektronik, buku,ekstrakulikuler, pengarahan dari guru, dan lain sebagainya. Namun kenyataannya alternatif-alternatif itu belum cukup ampuh untuk membantu minat belajar siswa di sekolah. Dalam penelitian ini hanya akan mengungkap pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran2011/2012.
E. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah sejauh manakah pengaruh bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP N 5 Brebes Kabupaten BrebesTahun Pelajaran 2011/ 2012?
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa pada siswa kelas VIII di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling, khususnya bagi pengembangan teori bimbingan kelompok untuk mengetahui minat belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan penelitian ini. Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru pembimbing, maupun peneliti itu sendiri. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat belajar setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Bagi guru pembimbing di sekolah, sebagai bahan masukan dalam melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok. Serta bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan ketrampilan cara meningkatkan minat belajar siswa melalui pemberian layanan bimbingan kelompok.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Minat belajar
Minat belajar peserta didik: merupakan suatu kemauan dalam diri yang dimiliki peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar. Minat belajar tersebut diperoleh melalui skala psikologis minat belajar yang terdiri atas 4 pilihan jawaban antara lain: untuk pertanyaan yang sesuai (favorable) sangat setuju (ss) dengan bobot nilai 4, setuju (s) dengan bobot nilai 3, tidak setuju (ts) dengan bobot nilai 2, dan sangat tidak setuju (sts) dengan bobot nilai 1 sedangkan untuk pertanyaan yang tidak sesuai (unfavorable) sangat setuju (ss) dengan bobot nilai 1, setuju (s) dengan bobot nilai 2, tidak setuju (ts) dengan bobot nilai 3, dan sangat tidak setuju (sts) dengan bobot nilai 4. Hasil dari skala psikologis tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan menggunakan rumus uji t.
2. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan suatu proses layanan pemberian bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing atau konselor kepada individu atau peserta didik dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna mengembangkan diri peserta didik untuk menunjang pemahaman dan perkembangan minat belajar siswa. Teknik yang peneliti gunakan dalam bimbingan kelompok ini yaitu berupa teknik umum dan permainan kelompok. Teknik umum berupa komunikasi multiarah secara efektif, dinamis dan terbuka, pemberian rangsangan kepada siswa untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan dan diskusi, memberi dorongan minimal untuk memantapkan respon siswa dalam mengikuti aktifitas kelompok. Permainan kelompok ini dapat berupa permainan sederhana dan tidak membutuhkan banyak tenaga sebagai selingan supaya anggota kelompok tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan.Kegiatan bimbingan kelompok ini terdiri dari empat tahap pelaksanaan yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, tahap pengakhiran. Bentuk kelompok dari bimbingan kelompok itu sendiri ada 2 macam yaitu kelompok tugas dan kelompok bebas, kelompok tugas adalah kelompok yang membahas masalah yang berasal dari pemimpin kelompok sedangkan kelompok babas membahas masalah yang berasal dari anggota kelompok itu sendiri. Layanan bimbingan kelompok ini diberikan kepada siswa kelas VIII SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes. Adapun materi yang akan peneliti berikan yaitu materi-materi yang sesuai dengan minat belajar seperti: cara belajar efektif dan efisien, cara belajar yang menyenangkan, cara mengatur waktu belajar, motivasi belajar, serta pengaruh positif dan negatif dalam belajar. Materi tersebut akan dibahas oleh anggota kelompok dan masing-masing anggota kelompok memberikan pendapat sesuai pernyataan yang anggota kelompok temukan dalam pengalamannya. Kegiatan bimbingan kelompok ini direncanakan dalam 5 X pertemuan.
Kajian Teori
1. Minat belajar
a. Pengertian minat belajar
Menurut Wibowo (1984: 146) minat adalah kecenderungan yang terarah pada objek orang atau pekerjaan tertentu yang dinyatakan dalam berbagai kegiatan yang menarik dan memuaskan dirinya. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan. Menurut Slameto (2010: 180) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Winkel dan Sri Hastuti (2006: 650), menyatakan minat merupakan kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah ketertarikan pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Slameto (2010: 2) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut Syah (2007: 68) belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut Darsono (2000: 23) belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis, untuk mencapai suatu tujuan yang mana tujuan belajar disini untuk mencapai perubahan tingkah laku.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan belajar adalah proses dimana tingkah laku dapat tumbuh dan diubah berdasarkan pengalaman yang telah diperolehnya.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat belajar di sini adalah suatu kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar.
b. Ciri-ciri siswa berminat dalam belajar
Menurut Slameto (2010: 58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus, ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati, ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati, lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya, serta dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
c. Membangkitkan minat belajar siswa di sekolah
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat mingkatkan prestasi belajar.
Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu.
Menurut Slameto (2010: 180) proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana penetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap pelajaran mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat baru. Menurut ilmuwan pendidikan cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat belajar pada siswa adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dan membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa dimasa yang akan datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Indikator-indikator minat belajar siswa terdiri dari: adanya perhatian, adanya ketertarikan, dan rasa senang. Indikator adanya perhatian dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu: perhatian terhadap bahan pelajaran, memahami materi pelajaran dan menyelesaikan soal-soal pelajaran. Ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan terhadap bahan pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran. Rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan belajar, memahami bahan belajar, dan kemampuan menyelesaikan soal-soal.
A. Judul
“PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
B. Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai peserta didik. Apabila peserta didik tidak memiliki minat dalam belajar maka hasil belajar yang diperoleh tidak akan bisa optimal. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Bagi individu, kemampuan untuk belajar secara terus-menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang penting dalam mentransmisi budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, belajar membawa perubahan bagi si pelaku. Baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam belajar, kita tidak bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang semangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar, kurangnya minat dalam belajar, dan tidak adanya motivasi dalam diri individu tersebut. SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes
Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat dalam belajarnya. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Akan tetapi di era globalisasi ini para peserta didik mengalami minat belajar yang rendahdikarenakan jenuh dalam belajarnya, karena pergaulan, motivasi belajar yang rendah, kesehatan fisik, kompetensi/kemamapuan yang dimiliki peserta didik, fasilitas yang dimiliki, jarang masuk sekolah, tidak tertarik pada mata pelajaran tersebut dan sebagainya. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru pembimbing di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes diperoleh data bahwa siswa kelas VIIISMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes mempunyai masalah minat belajar yang kurang, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain: masih rendahnya prosentase untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi sehingga siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar lebih giat lagi, kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, letak/ lokasi sekolah yang jauh dari jalan atau lokasi yang masuk ke dalam desa sehingga menyebabkan tidak banyak siswa yang mau sekolah di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes.
Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes melalui peran guru pembimbing dalam membantu sisiwa untuk mengubah dan mengembangkan minat belajar yang masih rendah pada siswa, kebanyakan hanya dengan menggunakan layanan konseling individual. Upaya tersebut kurang mendapat hasil optimal, karena layanan konseling individual itu dilakukan secara perseorangan sehingga tidak efektif diberikan kepada siswa yang jumlahnya cukup banyak. Kegiatan bimbingan kelompok juga belum dilaksanakan secara intensif oleh guru pembimbing di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes. Hal itu disebabkan karena kurangya waktu, sehingga pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok yang belum bisa dilaksanakan dengan baik oleh guru pembimbing.
Kegiatan bimbingan kelompok tersebut cukup efektif membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, khususnya dalam meningkatkan dan mengembangkan minat belajar. Dimanadalam kegiatan layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta layanan. Dinamika kelompok merupakan jiwa yang menghidupkan dan menghidupi suatu kelompok. Dinamika kelompok ini dimanfaatkan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling kelompok. Manfaat yang bisa diperoleh konseli dalam melakukan kegiatan bimbingan kelompok antara lain: meningkatkan persaudaraan antara anggota-anggotanya, melatih keberanian konseli dalam berbicara di depan orang banyak dalam menanggapi permasalahan yang dialami anggota kelompok yang lain, serta melatih keberanian konseli untuk mengemukakan masalahnya. Hasil yang bisa diperoleh dari kegiatan bimbingan kelompok adalah konseli lebih mampu memahami diri dan lingkungannya, dan dapat mengembangkan diri secara optimal untuk kesejahteraan diri dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik konselor diharapkan mampu menumbuhkan ketertarikan dalam belajar. Dengan bimbingan kelompok diharapkan peserta didik dapat saling bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ”Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2011/2012”.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat teridentifikasi permasalahan antara lain: kegiatan bimbingan dan konseling di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes belum mencapai hasil yang optimal, pelaksanaan bimbingan kelompok di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes belum dilaksanakan secara intensif, masih banyak yang memiliki minat belajar yang rendah, tingkat melanjutkan sekolah masih rendah, masih banyak siswa SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes yang membolos saat jam pelajaran, pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam membantu meningkatkan minat belajar siswa.
D. Pembatasan Masalah
Terdapat beberapa masalah yang dapat diteliti berkaitan dengan judul yang telah dipilih sebelumnya dan ada upaya untuk membantu minat belajar siswa yang dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: media elektronik, buku,ekstrakulikuler, pengarahan dari guru, dan lain sebagainya. Namun kenyataannya alternatif-alternatif itu belum cukup ampuh untuk membantu minat belajar siswa di sekolah. Dalam penelitian ini hanya akan mengungkap pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran2011/2012.
E. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah sejauh manakah pengaruh bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP N 5 Brebes Kabupaten BrebesTahun Pelajaran 2011/ 2012?
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa pada siswa kelas VIII di SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling, khususnya bagi pengembangan teori bimbingan kelompok untuk mengetahui minat belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan penelitian ini. Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru pembimbing, maupun peneliti itu sendiri. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat belajar setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Bagi guru pembimbing di sekolah, sebagai bahan masukan dalam melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok. Serta bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan ketrampilan cara meningkatkan minat belajar siswa melalui pemberian layanan bimbingan kelompok.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Minat belajar
Minat belajar peserta didik: merupakan suatu kemauan dalam diri yang dimiliki peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar. Minat belajar tersebut diperoleh melalui skala psikologis minat belajar yang terdiri atas 4 pilihan jawaban antara lain: untuk pertanyaan yang sesuai (favorable) sangat setuju (ss) dengan bobot nilai 4, setuju (s) dengan bobot nilai 3, tidak setuju (ts) dengan bobot nilai 2, dan sangat tidak setuju (sts) dengan bobot nilai 1 sedangkan untuk pertanyaan yang tidak sesuai (unfavorable) sangat setuju (ss) dengan bobot nilai 1, setuju (s) dengan bobot nilai 2, tidak setuju (ts) dengan bobot nilai 3, dan sangat tidak setuju (sts) dengan bobot nilai 4. Hasil dari skala psikologis tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan menggunakan rumus uji t.
2. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan suatu proses layanan pemberian bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing atau konselor kepada individu atau peserta didik dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna mengembangkan diri peserta didik untuk menunjang pemahaman dan perkembangan minat belajar siswa. Teknik yang peneliti gunakan dalam bimbingan kelompok ini yaitu berupa teknik umum dan permainan kelompok. Teknik umum berupa komunikasi multiarah secara efektif, dinamis dan terbuka, pemberian rangsangan kepada siswa untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan dan diskusi, memberi dorongan minimal untuk memantapkan respon siswa dalam mengikuti aktifitas kelompok. Permainan kelompok ini dapat berupa permainan sederhana dan tidak membutuhkan banyak tenaga sebagai selingan supaya anggota kelompok tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan.Kegiatan bimbingan kelompok ini terdiri dari empat tahap pelaksanaan yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, tahap pengakhiran. Bentuk kelompok dari bimbingan kelompok itu sendiri ada 2 macam yaitu kelompok tugas dan kelompok bebas, kelompok tugas adalah kelompok yang membahas masalah yang berasal dari pemimpin kelompok sedangkan kelompok babas membahas masalah yang berasal dari anggota kelompok itu sendiri. Layanan bimbingan kelompok ini diberikan kepada siswa kelas VIII SMP N 5 Brebes Kabupaten Brebes. Adapun materi yang akan peneliti berikan yaitu materi-materi yang sesuai dengan minat belajar seperti: cara belajar efektif dan efisien, cara belajar yang menyenangkan, cara mengatur waktu belajar, motivasi belajar, serta pengaruh positif dan negatif dalam belajar. Materi tersebut akan dibahas oleh anggota kelompok dan masing-masing anggota kelompok memberikan pendapat sesuai pernyataan yang anggota kelompok temukan dalam pengalamannya. Kegiatan bimbingan kelompok ini direncanakan dalam 5 X pertemuan.
Kajian Teori
1. Minat belajar
a. Pengertian minat belajar
Menurut Wibowo (1984: 146) minat adalah kecenderungan yang terarah pada objek orang atau pekerjaan tertentu yang dinyatakan dalam berbagai kegiatan yang menarik dan memuaskan dirinya. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan. Menurut Slameto (2010: 180) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Winkel dan Sri Hastuti (2006: 650), menyatakan minat merupakan kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah ketertarikan pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Slameto (2010: 2) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut Syah (2007: 68) belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut Darsono (2000: 23) belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis, untuk mencapai suatu tujuan yang mana tujuan belajar disini untuk mencapai perubahan tingkah laku.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan belajar adalah proses dimana tingkah laku dapat tumbuh dan diubah berdasarkan pengalaman yang telah diperolehnya.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat belajar di sini adalah suatu kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar.
b. Ciri-ciri siswa berminat dalam belajar
Menurut Slameto (2010: 58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus, ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati, ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati, lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya, serta dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
c. Membangkitkan minat belajar siswa di sekolah
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat mingkatkan prestasi belajar.
Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu.
Menurut Slameto (2010: 180) proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana penetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap pelajaran mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat baru. Menurut ilmuwan pendidikan cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat belajar pada siswa adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dan membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa dimasa yang akan datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Indikator-indikator minat belajar siswa terdiri dari: adanya perhatian, adanya ketertarikan, dan rasa senang. Indikator adanya perhatian dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu: perhatian terhadap bahan pelajaran, memahami materi pelajaran dan menyelesaikan soal-soal pelajaran. Ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan terhadap bahan pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran. Rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan belajar, memahami bahan belajar, dan kemampuan menyelesaikan soal-soal.