PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN KELAS
JASA PEMBUATAN PTK KENAIKAN PANGKAT PNS/PERSIAPAN PLPG/UKG
Ggak Punya waktu mengerjakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)??? Di sini nih... Solusinya..
Ciuuussss... ambil Hp, segera hubungi CS kami, pertanyaan-pertanyaan anda seputar PTK akan terjawab dengan lengkap...haha..kaya buku aja lengkap.
Buruan...
MAU KONSULTASI PTK?
BUTUH PROPOSAL PTK?
BUTUH GAMBARAN JUDUL PTK??
BUTUH PTK LENGKAP, NO COPY-COPY, ASLI DAN ORISINIL
PTK TERBARU DAN BELUM PERNAH TERPUBLIKASIKAN
PTK NYA SEKALIAN DIJADIKAN JOURNAL JUGA BOLEH PAK/BU....
LANGSUNG SAJA HUBUNGI CS KAMI DI :
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas merupakan dua bentuk penelitian yang jauh berbeda. Namun, pada hakekatnya Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang termasuk ke dalam ranah penelitian kelas. Meskipin demikian, Penelitian Kelas (Classroom Research) merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas yang tidak hanya mencakup Penelitian Tindakan Kelas saja, tetapi juga mencakup berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas. namun bedanya kelas hanya dijadikan sebagai objek penelitian yang dilakukan oleh pihak luar (bukan Guru) yang mengumpulkan data dengan cara mengamati prilaku guru dalam proses belajar. Biasanya penelitian kelas guru diminta untuk menerapkan metode yang sudah didesain, dirancang, dan ditetapkan oleh sang peneliti. Kemudian peneliti akan mengumpulkan data dari observasi kelas, hasil wawancara, dan angket yang telah disiapkan olehnya. Hasil penelitiannya disampaikan kepada pihak sekolah, tetapi tanpa ada tindak lanjut kedepannya. Sehingga efek dari penelitian ini juga tidak dapat dirasakan secara langsung baik oleh guru maupun siswa. Dengan kata lain, dalam penelitian kelas guru hanya berperan sebagai aktor dalam penelitian, sedangkan sutradaranya adalah sang peneliti yang sedang melakukan penelitian tersebut.
Dengan demikian dapat kita simpulkan beberapa perbedaan antara Penelitian Tindakan Kelas dengan Penelitian Kelas adalah sebagai berikut :
- Dilihat dari aspek penelitinya, PTK dilaksanakan oleh guru, sedangkan Penelitian Kelas dilakukan oleh pihak luar (bukan guru).
- Penelitian Tindakan Kelas penyususunan rencana penelitiannya dilakukan oleh guru dan bisa pula dibantu oleh orang lain (Pakar), sedangkan Penelitian Kelas penyusunan rencana penelitiannya dilakukan oleh peneliti tanpa melibatkan guru.
- Permasalahan yang diangkat dalam PTK adalah hasil refleksi diri dari pengalaman mengajar guru itu sendiri karena dirasakan adanya kekurangan, sedangkan dalam Penelitian Kelas permasalahan yang diangkat merupakan inisiatif dari peneliti yang berasal dari luar lingkungan sekolah.
- PTK mempunyai ciri yang utama yaitu adanya tindakan untuk melakukan perbaikan terhadap masalah yang diangkat, sedangkan pada Penelitian Kelas bisa saja tidak ada tindakan perbaikan.
- Pada PTK guru bertindak sebagai sutradara sekaligus Aktor dalam penelitian yang sedang dilaksanakannya, sedangkan pada Penelitian Kelas guru hanya sebagai aktor atau subjek penelitian saja.
- Pengumpulan informasi atau data dalam pelaksanaan PTK dilakukan oleh guru, sedangkan dalam Penelitian Kelas dilakukan oleh peneliti (orang luar)
- Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas langsung dapat diterapkan oleh guru dalam kegiata pembelajaran berikutnya, namun dalam Penelitian Kelas hasilnya hanya sebagai arsip bagi peneliti.
Setelah memahami perbedaan antara PTK dengan Penelitian Kelas yang telah dijelaskan di atas, tentu pengetahuan kita mengenai jenis-jenis penelitian juga bertambah. Untuk lebih memantapkan lagi pengetahuan tentang jenis penelitian berikut ini saya tambahkan perbedaan karakteristik dari PTK dan Penelitian formal lainnya (sejenis skripsi dan karya ilmiah).
1. Penelitian Tindakan Kelas
Ketika kita melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas motivasi yang harus dibangun adalah motivasi untuk melakukan tindakan dengan tujuan utama untuk memperbaiki kinerja kita sendiri sebagai guru. Sumber masalah yang diangkat dalam PTK berdasrkan diagnosis status dan kasus yang terjadi di kelas. Peran penting guru dalam PTK adalah sebagai pengajar dan peneliti. Sampel dalam PTK adalah sampel khusus (siswa di kelas). Metodologi yang digunakan dalam penyusunan PTK lebih fleksibel, namun tetap mengedapankan prinsip jujur, objektif, dan tidak memihak. Penafsiran hasil penelitian pada PTK hanya untuk memahami praktek melalui proses refleksi dari praktikan. Ynag terakhir, hasil akhir dari PTK adalah agar siswa belajar lebih baik (proses dan produk).
2. Penelitian Formal (skripsi / karya ilmiah)
Dalam penyusunan skripsi motivasi yang dibangun adalah kesahihan dari suatu teori dengan tujuan untuk memverifikasi dan menemukan pengetahuan yang dapat digeneralisasikan. Sumber masalah yang diangkat mempunyai model induktif-deduktif. Peneliti dalam penelitian formal bisa siapa saja asalkan punya kemauan untuk melakukannya. Sampel dalam penelitian formal adalah sampel yang sesuai dengan teori yang akan diuji kebenarannya. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan penelitian formal adalah metodologi yang baku dengan objektivitas dan ketidakmemihakkan yang terintegrasi. Penafsiran hasil penelitian formal merupakan deskripsi, abstrak, serta kesimpulan dan membentuk sebuah teori. Hasil akhir dari penelitian formal adalah pengetahuan, prosedur, atau materi yang teruji.
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas merupakan dua bentuk penelitian yang jauh berbeda. Namun, pada hakekatnya Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang termasuk ke dalam ranah penelitian kelas. Meskipin demikian, Penelitian Kelas (Classroom Research) merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas yang tidak hanya mencakup Penelitian Tindakan Kelas saja, tetapi juga mencakup berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas. namun bedanya kelas hanya dijadikan sebagai objek penelitian yang dilakukan oleh pihak luar (bukan Guru) yang mengumpulkan data dengan cara mengamati prilaku guru dalam proses belajar. Biasanya penelitian kelas guru diminta untuk menerapkan metode yang sudah didesain, dirancang, dan ditetapkan oleh sang peneliti. Kemudian peneliti akan mengumpulkan data dari observasi kelas, hasil wawancara, dan angket yang telah disiapkan olehnya. Hasil penelitiannya disampaikan kepada pihak sekolah, tetapi tanpa ada tindak lanjut kedepannya. Sehingga efek dari penelitian ini juga tidak dapat dirasakan secara langsung baik oleh guru maupun siswa. Dengan kata lain, dalam penelitian kelas guru hanya berperan sebagai aktor dalam penelitian, sedangkan sutradaranya adalah sang peneliti yang sedang melakukan penelitian tersebut.
Dengan demikian dapat kita simpulkan beberapa perbedaan antara Penelitian Tindakan Kelas dengan Penelitian Kelas adalah sebagai berikut :
Dengan demikian dapat kita simpulkan beberapa perbedaan antara Penelitian Tindakan Kelas dengan Penelitian Kelas adalah sebagai berikut :
- Dilihat dari aspek penelitinya, PTK dilaksanakan oleh guru, sedangkan Penelitian Kelas dilakukan oleh pihak luar (bukan guru).
- Penelitian Tindakan Kelas penyususunan rencana penelitiannya dilakukan oleh guru dan bisa pula dibantu oleh orang lain (Pakar), sedangkan Penelitian Kelas penyusunan rencana penelitiannya dilakukan oleh peneliti tanpa melibatkan guru.
- Permasalahan yang diangkat dalam PTK adalah hasil refleksi diri dari pengalaman mengajar guru itu sendiri karena dirasakan adanya kekurangan, sedangkan dalam Penelitian Kelas permasalahan yang diangkat merupakan inisiatif dari peneliti yang berasal dari luar lingkungan sekolah.
- PTK mempunyai ciri yang utama yaitu adanya tindakan untuk melakukan perbaikan terhadap masalah yang diangkat, sedangkan pada Penelitian Kelas bisa saja tidak ada tindakan perbaikan.
- Pada PTK guru bertindak sebagai sutradara sekaligus Aktor dalam penelitian yang sedang dilaksanakannya, sedangkan pada Penelitian Kelas guru hanya sebagai aktor atau subjek penelitian saja.
- Pengumpulan informasi atau data dalam pelaksanaan PTK dilakukan oleh guru, sedangkan dalam Penelitian Kelas dilakukan oleh peneliti (orang luar)
- Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas langsung dapat diterapkan oleh guru dalam kegiata pembelajaran berikutnya, namun dalam Penelitian Kelas hasilnya hanya sebagai arsip bagi peneliti.
1. Penelitian Tindakan Kelas
Ketika kita melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas motivasi yang harus dibangun adalah motivasi untuk melakukan tindakan dengan tujuan utama untuk memperbaiki kinerja kita sendiri sebagai guru. Sumber masalah yang diangkat dalam PTK berdasrkan diagnosis status dan kasus yang terjadi di kelas. Peran penting guru dalam PTK adalah sebagai pengajar dan peneliti. Sampel dalam PTK adalah sampel khusus (siswa di kelas). Metodologi yang digunakan dalam penyusunan PTK lebih fleksibel, namun tetap mengedapankan prinsip jujur, objektif, dan tidak memihak. Penafsiran hasil penelitian pada PTK hanya untuk memahami praktek melalui proses refleksi dari praktikan. Ynag terakhir, hasil akhir dari PTK adalah agar siswa belajar lebih baik (proses dan produk).
2. Penelitian Formal (skripsi / karya ilmiah)
Dalam penyusunan skripsi motivasi yang dibangun adalah kesahihan dari suatu teori dengan tujuan untuk memverifikasi dan menemukan pengetahuan yang dapat digeneralisasikan. Sumber masalah yang diangkat mempunyai model induktif-deduktif. Peneliti dalam penelitian formal bisa siapa saja asalkan punya kemauan untuk melakukannya. Sampel dalam penelitian formal adalah sampel yang sesuai dengan teori yang akan diuji kebenarannya. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan penelitian formal adalah metodologi yang baku dengan objektivitas dan ketidakmemihakkan yang terintegrasi. Penafsiran hasil penelitian formal merupakan deskripsi, abstrak, serta kesimpulan dan membentuk sebuah teori. Hasil akhir dari penelitian formal adalah pengetahuan, prosedur, atau materi yang teruji.