/* hilangkan navbar ----------------------------- */ #navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

meta console

PENINGKATAN SERTA KEMAMPUAN SISWA MENGHAFAL BACAAN SHALAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN SERTA KEMAMPUAN SISWA MENGHAFAL BACAAN  SHALAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

JASA PEMBUATAN PTK KENAIKAN PANGKAT PNS/PERSIAPAN PLPG/UKG

Ggak Punya waktu mengerjakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)??? Di sini nih... Solusinya.. 
Ciuuussss... ambil Hp, segera hubungi CS kami, pertanyaan-pertanyaan anda seputar PTK akan terjawab dengan lengkap...haha..kaya buku aja lengkap.
Buruan...
MAU KONSULTASI PTK?
BUTUH PROPOSAL PTK?
BUTUH GAMBARAN JUDUL PTK??
BUTUH PTK LENGKAP, NO COPY-COPY, ASLI DAN ORISINIL
PTK TERBARU DAN BELUM PERNAH TERPUBLIKASIKAN
PTK NYA SEKALIAN DIJADIKAN JOURNAL JUGA BOLEH PAK/BU....
LANGSUNG SAJA HUBUNGI CS KAMI DI :





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
 Shalat lima waktu adalah kwajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang sudah baligh. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) yang rata-rata sudah memasuki usia baligh harus dapat melaksanakan shalat wajib dengan baik dan benar.
Shalat adalah ibadah yang terdiri dari gerakan-gerakan dan bacaan yang sudah diatur pelaksanaannya di dalam agama, di mana bahasa yang digunakan adalah bahasa Al Qur,an ( B.Arab ) yang tidak dapat diganti dengan bahasa apapun, sehingga untuk dapat melaksanakan shalat dengan baik dan benar membutuhkan latihan yang relativ lama dan berkesinambungan.
Pembelajaran tentang shalat di dalam pendidikan formal sudah dimulai sejak di bangku Sekolah Dasar ( SD ),sehingga ketka berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP ) sebenarnya shalat bukan hal yang baru dan asing bagi siswa.
Namun demikian dari hasil evaluasi melalui tes unjuk kerja terhadap siswa kelas 7 a sebelum melakukan tindakan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas 7a masih menunjukkan prestasi yang rendah dalam kemampuan melaksanakan shalat wajib terutama dalam kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat.
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya proses pembelajaran yang tidak berkesinambungan pada awal kelas 7, disamping kurangnya pengamalan shalat wajib di rumah.
Oleh karena itu penulis berusaha untuk meningkatkan kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib bagi siswa kelas 7a di UPTD SMP Negeri 2 Jatikalen dengan cara melatih hafalan bacaan-bacaan dalam shalat wajib secara berkesinambungan dengan menggunakan metode drill secara bersama-sama di setiap awal pelajaran agama Islam.     
B.     Rumusan Masalah
Apakah metode Drill yang dilakukan secara bersama-sama di awal setiap pelajaran Agama Islam dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas 7a di UPTD SMP Negeri 2 Jatikalen dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib

C.     T u j u a n
Ingin megetahui apakah metode drill yang dilakukan secara bersama-sama di setiap awal pelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas 7a di UPTD SMP Negeri 2 Jatikalen dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib.

D.     Manfaat Penelitian
1.    Bagi Guru : Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghafal  bacaan-bacaan dalam shalat wajib.
2.    Bagi Peneliti lain : Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang lain.
3.    Bagi Siswa : Hasil penelitian ini akan membantu bagi siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghafal bacaan dalam shalat wajib.
4.    Bagi Kepala Sekolah : Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas sekolah secara umum.

E.     Hipotesis
Apabila pembelajaran dilakukan dengan mengunakan metode drill secara bersama-sama di awal setiap pelajaran maka kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib akan meningkat.



























BAB II
KAJIAN TEORI
A.     Kemampuan Menghafal Bacaan-Bacaan dalam Shalat
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1995 :333)) Kemampuan Menghafal adalah Kemampuan untuk meresapkan ke dalam fikiran agar selalu ingat. Sedanngkan kata Bacaan dapat diartikan yang dibaca ( diucapkan ). Dalam konteks ibadah shalat bacaan yang harus diucapkan adalah berupa lafadz yaitu tulisan dalama B.Al Qur,an atau B. Arab.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa “Kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib” mengandung arti “Kecakapan /keahlian di dalam mengucapkan lafadz-lafadz dalam shalat wajib tanpa melihat dari sumber yang ada”.
Sulaiman Rasyid ( 2005 : 53 ) menjelaskan shalat wajib adalah ibadah yang terdiri dari gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan atau perkataan-perkataan mulai dari takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam dengan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam ibadah shalat terdapat aturan pelaksanaan atau tata cara yang sudah ditentukan termasuk dalam hal bacaan/lafadz yang harus di ucapkan. Hal ini dikuatkan oleh hadits Nabi yang berbunyi :
éfIã  %qj&}ü< äja ãqfI
“ Shalatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya dalam shalat” .
Berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bacaan-bacaan yang diucapkan dalam shalat adalah bacaan yang sudah ditentukan sebagaimana yang diucapkan oleh Rasululloh di dalam shalat yaitu bacaan dalam bahasa Al Qur,an atau B. Arab       
Dan tidak dapat diganti engan bahasa lain.
Oleh karena itu untuk dapat mengucapkan bacaan/lafadz dalam shalat yang baik membutuhkan pembelajaran yang relative lama dan akan lebih efektif apabila dilakukan secara beerkesinambungan.
Ditambah pula dengan kenyataan bahwa kemampuan yang harus ditunjukkan adalah kemampuan menghafal.Hal ini dapat terjadi dikarenakan di dalam shalat,konsentrasi diarahkan kepada Sang Khaliq,sehingga apabila shalat dilakukkan dengan sambil membaca maka akan mengurangi kekhusyukan dalam shalat .Di samping itu terdapat gerakan –gerakan dalam shalat yang tidak memungkinkan dilakukan dengan cara sambil membaca. Untuk dapat menghafal  dengan baik ,dapat dilakukan dengan cara menghafal sendiri dengan media media tulisan atau menghafal dengan mendengarkan baik melalui media elektronik maupun melalui nara sumber manusia yang dapat melafadzkan atau mengucapkan dengan fasih
B.     Metode Drll
Menurut Zuhairini dkk, (1983 :106 ) Metode drill/atau latihan siap ialah suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ( 1991 : 569)menjelaskan tentang arti melatih adalah  mengajar seseorang agar terbiasa melakukan sesuatu .
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Metode Drill adalah metode pengajaran dengan cara membiasakan anak-anak untuk dapat memiliki kemampuan yang diharapkan baik berupa ucapan maupun perbuatan.
Adapun langkah-langkah penggunaan metode drill,maka lebih lanjut Dra.Zuhairini dkk( )memaparkan bahwa penggunaan Metode Drill dapat di atur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan motivasi belajar anak.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan langkah-langkah penggunaan metode drill bersifat fleksibel ,diserahkan kepada guru yang bersangkutan disesuaikan dengan materi, waktu dan daya dukung yang ada. Metode ini dapat digunakan secara individu,kelompok atau bersama.  
C.     Hubungan antara Metode Drill dengan Kemampuan Menghafal Bacaan-Bacaan dalam Shalat
Kemampuan menghafal adalah kemampuan untuk dapat mengucapkan/ melafadzkan secara spontan tanpa melihat sumber (bacaan yang harus dihafalkan).
Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kegiatan menghafal terdapat kegiatan berfikir secara cepat. Kegiatan berfikir seperti ini akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara melakukan latiha-latihan secara berkesinambungan atau dengan cara diulang-ulang .
Dengan demikian Metode Drill/Latihan Ulang sangat tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat sebagaimana dinyatakan oleh Dra.Zuhairini
(1983 :106 )bahwasanya Metode Drill /Latihan Siap biasanya digunakan pada pelajara-pelajaran yang bersifat motoris dan pelajaran –pelajaran yang bersifat kecakapan mental dalam arti melatih anak-anak berfikir cepat.







                                  


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.     Latar dan Subyek Penelitian
a.    Latar Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Jatikalen
b.    Subyek penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas 7a di UPTD SMP Negeri 2 Jatikalen Th. 2008-2009 sejumlah 42 siswa.
Pemilihan latar dan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan peneliti sebagai berikut :
1.    Peneliti adalah guru agama pada UPTD SMP Negeri 2 Jatikalen sehingga hal ini akan sangat membantu peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai guru di sekolah yang bersangkutan.
2.    Materi pelajaran tentang shalat terdapat pada silabus kelas 7 dan usia siswa kelas 7 termasuk usia yang mendekati dan atau sudah memasuki usia baligh.sehingga menjadi kehawatiran peneliti apabila terdapat siswa kelas 7 yang masih belum dapat melaksanakan shalat dengan baik.Sedangkan alasan peneliti dalam menentukan subyek penelitian kelas 7a dimaksudkan karena dalam hal kemampuan shalat ,berdasarkan penilaian unjuk kerja sebelum melakukan tindakan penelitian menunjukkan bahwa kelas  7a memiliki prosentase kemampuan lebih rendah dari kelas lainnya

B.     Rancangan Penelitian
     Penelitian yang dipilih di sisni adalah Penelitian Tindakan Kelas.Hal ini disebabkan peneliti adalah seorang guru Pendidikan Agama Islam yang di dalam proses pembelajaran shalat menemukan permasalahan dalam diri siswa yaitu kurangnya kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib,sehingga dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib.
C.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif.Jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,kejadian yang terjadi pada saat sekarang dengan menyimpulkan permasalahan dari deduktif ke induktif dan sebaliknya (Sujana ,1999 : 64 ).Dari pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa penelitian ini mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual yang terjadi pada saat penelitian ini dilaksanakan.Di dalam metode deskritiif kualitatif terkandung petunjuk tentang bagaimana cara melaksanakan penelitian,sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
D.     Prosedur Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
     Prosedur pelaksanan penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus,di mana kedua siklus tersebut saling terkait,artinya pelaksanaan siklus 2 merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan siklus I.
a.    Siklus I
1.  Rencana Tindakan
Pada siklus I dibuat rencana kegiatan sebagai berikut :membuat rencana pelaksanaan penggunaan metode drill di setiap awal pelajara,membuat instrumen pengumpulan data penelitian dan menyusun lembar observasi serta menyusun jadwal pelaksanaan tindakan
2.  Pelaksanaan Tindakan
Sebelum peneliti menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan tindakan, ada beberapa hal yang dijelaskan di sini ,yaitu :
a.  Mengingat waktu yang disediakan untuk melaksanakan tindakan ini sedikit yaitu sekitar 10 menit disetiap awal pelajaran,maka cara menghafal siswa adalah dengan menirukan guru yang mendemomstrasikan bacaan secara fasih.Hal ini dimungkinkan karena bacaan-bacaan dalam shalat adalah materi yang tidak asing bagi siswa karena sejak di bangku SD siswa sudah mulai diadakan pembelajaran
b.  Bacaan –bacaan shalat wajib yang harus dihafalkan oleh siswa terdiri dari 9 bacaan yang terdiri dari :
1.  bacaan do,a iftitah .
2.  surat Al Fatihah.
3.  bacaan surat pendek.
4.  bacaan ruku.
5.  bacaan sujud.
6.  bacaan I,tidal.
7.  bacaan duduk di antara 2 sujud.
8.  tasyahud akhir.
9.  bacaan do,a qunut.
         Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1.  Guru memberikan contoh bacaan yang benar
2.  Siswa menirukan bacaan yang dicontohkan oleh guru.
3.  Guru mengevaluasi bacaan siswa.


3.  Observasi
Di dalam observasi peneliti mengadakan pengamatan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari siswa yaitu sejauhmana peningkatan yang dicapai siswa dengan mengngunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama.
4.  Refleksi
Setelah diadakan evaluasi,observasi dan analisa data,maka selanjutnya peneliti melakukan refleksi yaitu perenungan terhadap hasil analisa data dengan melihat kembali proses tindakan yang telah dilakukan. Melalui refleksi ini akan ditetapkan apakah tindakan perlu ditindak lanjuti dengan tindakan siklus II atau tindakan ditetapkan sudah menghasilkan penyelesaian terhadap masalah yang ada,sehingga penelitian di anggap berakhir.

b.    Siklus II
a.    Rencana Tindakan
Pada siklus II peneliti merencanakan tindakan untuk melanjutkan program siklus I dengan menambahkan tindakan menunjuk salah seorang siswa untuk memimpin dan memberi contoh bacaan secara bergantian.
b.    Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I .Perbedaan hanya terletak pada pemberi contoh bacaan.Pada siklus I ,pemberi contoh bacaan terpusat hanya kepada guru. sedangkan pada siklus II ,pemimpin dan pemberi contoh bacaan diserahkan kepada siswa secara bergantian, supaya lebih menarik dan  menambah motivasi untuk lebih menguasai bacaan-bacaan shalat.    

c.    Observasi
Observasi pada siklus II sama dengan pelaksanaan observasi pada siklus I yaitu untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada siswa setelah diadakan tindakan siklus II yang dilanjutkan dengan analisis data sebagai acuan untuk melakukan  refleksi.
d.    Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada siklus ini meliputi seluruh kegiatan pada siklus II .Dari refleksi ini akan diketahui apakah dengan pelaksanaan tindakan pada siklus II yang telah menambahkan perbaikan dalam pelaksanaan sudah dapat menunjukkan hasil yang diharapkan sehingga penelitian dianggap telah selesai atau masih perlu dilanjutkan lagi pada siklus berikutnya dengan menbahkan beberapa perbaikan lagi.
     
E.     Data dan Instrumen Penelitian
a.    Data Penelitian
Data penelitian merupakan sumber utama kajian yang akan menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian.
Dalam penelitian ini , data yang digali adalah data tentang  kemampuan siswa kelas 7a dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib ,maka bentuk  data yang perlukan adalah skor dari penilaian unjuk kerja secara lesan pada siswa yaitu berupa bacaan-bacaan dalam shalat wajib. 
b.    Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang baik dan akurat sesuai dengan jenis data yang diinginkan , dibutuhkan seperangkat alat pencari data atau instrumen penelitian.Sesuai dengan jenis data yang diinginkan ,maka instrumen dalam penelitian ini adalah berupa lembar penilaian unjuk kerja dengan bentuk soal berupa bacaan-bacaan dalam shalat wajib.           
F.      Teknik Pengumpulan data
Teknik yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes unjuk kerja baik pada saat pra siklus atau sebelum pelaksanaan tindakan maupun setelah selesai tindakan  .Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti mengadakan tes unjuk kerja untuk melihat kemampuann siswa dalam menghafal bacaan-bacaan shalat yang dilaksanakan di semester I, di mana pada semester I kelas 7 memang terdapat materi shalat .Dari hasil data yang diperoleh,  maka peneliti melakukan analisa , dan dari hasil analisa data, peneliti melanjutkan dengan  melakukan tindakan siklus I.
Setelah diadakan tindakan siklus I,peneliti mengadakan tes yang sama dengan tes yang dilakukan pada saat pra siklus  yaitu tes unjuk kerja untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada siswa dalam kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib.Demikian juga pada saat selesai pelaksanaan tindakan siklus II ,peneliti kembali mengumpulkan data siswa dengan menggunakan teknik tes/penilaian unjuk kerja,
G.     Teknik Analisis Data
Menurut Lexy J. Moleong.(1989  :103) Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,kategori,dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Analisa data adalah proses pengolahan data,sehingga dirumuskan suatu hipotesis atau anggapan dasar dari penelitian yang dilakukan.Hal ini juga menggambarkan bahwa analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian.
Adapun teknik yang digunakan dalam analisis data dalam penelitian ini adalah prosentase.

H.     Jadwal dan Personalia Penelitian
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 14 Juli 2008 s.d 1 Juni 2009,dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No.
TANGGAL
KEGIATAN
1.

2.
3.

4.

5.
6.
7.
8.
14 Juli 2008

29 Agustus 2008
5 Agust 2008 s.d. 6 jan 2009
1 Jan s.d. 19 Mei 2009 .

20 Mei 2009
23 Mei 2009
26 Mei 2009
1 Juni 2009
Pengajuan proposal kegiatan penelitian
Penjaringan data awal
Pelaksanaan penelitian tindakan
 (siklus I )
Pelaksanaan penelitian tindakan
 (siklus II )
Analisis data
Penyusunan laporan PTK
Revisi laporan PTK
Pengesahan/persetujuan PTK
                
Adapun personalia penelitian sebagai berikut :
Tabel 2. : Petugas Penelitian
No.
N A M A
J A B A T A N
1.
Faridah,S.Ag
Guru Pendidikan Agama Islam






                                                
                                                
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.   Deskripsi Hasil Penelitian
a.    Temuan studi awal
Studi awal ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa kelas 7a dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib yang termasuk kompetensi dasar dalam silabus kelas 7 Sekolah Menengah Pertama. Dengan kegiatan ini masalah yang dihadapi siswa berkaitan dengan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib dapat dideskripsikan dan selanjutnya dapat dipakai sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian tindakan.
Berdasarkan data studi awal yang diperoleh dari hasil tes unjuk kerja pada siswa dapat disajikan data nilai siswa 7a tentang hafalan bacaan-bacaan dalam shalat wajib.
Tabel 3 : Nilai rata-rata kelas 7a tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib tanpa menggunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam

No.
ASPEK
DATA AWAL
1.
Rata-rata kelas
61.04
2
Siswa yang berhasil
12
3.
Persentase keberhasilan
29 %
Sumber Data :Daftar nilai unjuk kerja tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib          kelas 7a sebelum tindakan
Dari data di atas dapat dilaporkan bahwa :
1.    Nilai rata-rata kelas tentang hafalan bacaan—bacaan shalat wajib masih sangat rendah yaitu 61.04
2.    Persentase jumlah siswa yang berhasil hanya  29 %


b.    Siklus I
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I ,maka diperoleh data nilai rata-rata kelas sebagai berikut :
Tabel 4 : Nilai rata-rata kelas  tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib  setelah menggunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam pada siklus I
No.
ASPEK
DATA AWAL
SIKLUS  I
1.
Rata-rata kelas
61.04
75.13
2
Siswa yang berhasil
12
20
3.
Persentase keberhasilan
29%
48 %
Sumber Data :Daftar nilai unjuk kerja tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib   pada  kelas 7a siklus I
Berdasarkan data di atas ,maka dapat diketahui bahwa kemampuan siswa tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib adalah sebagai berikut :
1.    Ada peningkatan prestasi siswa dalam menghafal bacaan-bacaan shalat wajib  dari data awal yang menunjukkan rata-rata  61.04 menjadi 75.13.Hal ini menunjukkan adanya kenaikan nilai sebesar 14.09.
2.    Adanya  kenaikan jumlah siswa yang berhasil menghafal bacaan-bacaan shalat wajib dengan nilai di atas 75.00 sebanyak 20 .dari sebelumnya yang hanya berjumlah 12.Hal ini menunjukkan adanya kenaikan jumlah siswa yang berhasil sebanyak  8 siswa.
3.    Adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan jumlah siswa yang berhasil ,maka dapat disimpulkan adanya peningkatan persentase keberhasilan.Dalam hal ini persentase keberhasilan meningkat 19 %( dari data awal 29 %.menjadi 48 %.pada siklus I).

c.    Siklus II
Pada siklus II ini diadakan perbaikan dalam tindakan yaitu menjadikan siswa sebagai model pembelajaran yang mendemonstrasikan bacaan  dan memimpin dalam menghafal secara bersama-sama dengan cara bergantian.
Adapun hasil pelaksanaan tindakan siklus ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 5 : Nilai rata-rata kelas  tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib  setelah menggunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam pada siklus II
No.
ASPEK
SIKLUS I
SIKLUS  II
1.
Rata-rata kelas
75.13
85.38
2
Siswa yang berhasil
20
42
3.
Persentase keberhasilan
48 %
100 %
Sumber Data :Daftar nilai unjuk kerja tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib            siklus II
Dari data di atas dapat dilaporkan hasil sebagai berikut :
1.    Terdapat kenaikan nilai rata-rata kelas sebesar 10.25 dari siklus I yang menunjukkan rata-rata 75.13 menjadi 85.38 pada siklus II
2.    Seluruh siswa  ( 42 siswa ) mendapat nilai di atas atau sama dengan 75.00. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 22 siswa.
3.    Persentase keberhasilan siswa mencapai 100 %.Ini menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 52 % dari data hasil siklus I )

d.    Perbandingan Hasil Studi awal dengan Hasil Siklus I dan II .
Perbandingan hasil studi awal dengan hasil siklus I  dan siklus II merupakan suatu analisis untuk mengetahui perkembangan kemampuan yang dicapai siswa dalam menghafal bacaan-bacaan shalat wajib. Adapun data tentang perbandingan yang dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6 : Data Perbandingan nilai rata-rata kelas pada data awal,siklus I dan Siklus II
No
ASPEK
DATA AWAL
SIKLUS I
SIKLUS II
1.
Rata-rata Kelas
61.04
75.13
85.38
2.
Siswa yang berhasil
12
20
42
3.
Persentase Keberhasilan
29 %
48 %
100 %
  

Dari data di atas maka dapat dilihat perbandingan dari hasil  studi awal,tindakan siklus I dan  siklus II sebagai berikut :
a.    Terdapat peningkatan kemampuan  atau prestasi belajar yang cukup tinggi.Berdasarkan data dari temuan awal ke siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan nilai .
b.    Dengan diterapkannya metode drill di awal setiap pelajaran agama Islam ,maka terdapat peningkatan rata-rata kelas dari sebelum nya yaitu 61.04 menjadi 75.13.Sedangkan dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 85.38.Hal ini menunjukkan adanya peningkatan persentase keberhasilan dari temuan awal ke siklus II sebesar 71 %.
c.    Kenaikan nilai dari siklus I ke siklus II tersebut merupakan akibat dari penambahan tindakan berupa mengambil model pembelajaran untuk mendemonstrasikan dan memimpin dalam menghafal bersama secara bergantian.
B.           Analisis Data
Dari data-data yang diperoleh mulai dari studi awal atau sebelum diterapkan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam sampai diadakannya penelitian tindakan yang terdiri dari siklus I dan siklus II,maka dapat diuraikan hasil analisa sebagai berikut :
a.    Untuk meningkatkan hafalan siswa pada bacaan-bacaan shalat wajib sangat diperlukan proses pembiasaan atau metode yang mengarah pada pembentukan kebiasaan yaitu dengan menggunakan metode drill.Hal ini dapat dibuktikan dari data yang diperoleh dari kelas 7a UPTD SMP Negeri 2 jatikalen yang menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan setelah diterapkan metode drill secara bersama-sama dalam menghafal bacaan-bacaan shalat wajib yaitu dengan peningkatan sebesar 71 %
b.    bPenggunaan metode drill akan lebih hidup dan bermakna bagi siswa apabila dalam pelaksanaannya melibatkan siswa sebagai sentral dan guru hanya sebagai fasilitator.Hal ini terbukti dari data yang didapat ,dimana pada siklus I yang masih menempatkan guru sebagai sentral dan siswa hanya menirukan didapat peningkatan sebesar 19 % sedangkan pada siklus II dengan menjadikan siswa sebagai sentral dan guru hanya sebagai fasilitator didapat peningkatan yang lebih tinggi yaitu sebesar 52 %.









BAB V   
 PENUTUP
A.     Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib pada siswa SMP Negeri 2 Jatikalen sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.  Kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib pada siswa SMP Negeri 2 Jatikalen tanpa didukung dengan penerapan metode drill di setiap awal pelajaran Agama Islam secara bersama-sama masih sangat rendah atau  dibawah  standar minimal prestasi yang diharapkan ,di mana nilai  rata-rata kelas hanya sebesar 61.65 dan persentase keberhasilan hanyamencapai 29 %.
b.  Kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib pada siswa SMP Negeri 2 Jatikalen kelas 7a dapat meningkat dengan diterapkannya metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam dengan peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 14.09 ( dari rata-rata kelas 61.65 menjadi 75.13 pada siklus II )Sedangkan peningkatan persentase keberhasilan mencapai 19 % ( dari persentase keberhasilan sebesar 29 % menjadi 48 pada siklus II )
c.  Kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib pada siswa SMP Negeri 2 Jatikalen kelas 7a akan menunjukkan hasil yang lebih baik apabila penerapan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam lebih banyak melibatkan siswa dan guru hanya sebagai fasilitator yaitu dengan peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 10.25 ( dari nilai rata-rata kelas sebesar 75.13 pada siklus I menjadi 85.38 pada       siklus II ).Sedangkan peningkatan persentase keberhasilan mencapai 52 % ( dari siklus I mencapai 48 % menjadi 100 % pada siklus II )  

B.     Saran-saran.
Saran-saran dalam penelitian ini ditujukan kepada :
1.  Guru
Supaya selalu berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan berbagai metode dan strategi pengajaran yang bervariasi dan  relevan.termasuk pengajaran dalam pelajaran agama. 
2.  Kepala Sekolah
Supaya lebih meningkatkan dukungan dalam pengembangan dan peningkatan kemampuan beragama pada anak didik atau siswa dalam bentuk :
1.    Lebih banyak menyediakan buku-buku penunjang agama Islam yang dapat meningkatkan pengetahuan agama dan motivasi untuk lebih mendalami agama Islam
2.    Selalu mendukung kegiatan keagamaan baik yang diselenggarakan di dalam dan di luar sekolah termasuk pengiriman siswa dalam lomba-lomba yang diselenggarakan oleh instansi tekait.  









DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Zuhairini,1983,Metodik khusus Pendidikan Agama Islam,Surabaya :     Usaha Nasional
Sulaiman Rasyid,2005,Fiqh Islam, Jakarta: Sinar Baru Algensindo
Hassan.A, 2006,Tarjamah Bulughul Maram,Bandung :CV.Diponegoro
Jexy J. Moleong,2000,Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana,Nana,1989.Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung :Sinar Baru