/* hilangkan navbar ----------------------------- */ #navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

meta console

PTK BIMBINGAN KONSELING KELAS 8

PTK BIMBINGAN KONSELING KELAS 8




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


PENGGUNAAN MEDIA IT (INFORMATION AND TECHNOLOGY) DALAM MENINGKATKAN ANTUSIAS SISWA UNTUK MENGIKUTI BIMBINGAN KLASIKAL PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI .....  TAHUN PELAJARAN 2022/2023


BAB l
Pendahuluan

Bimbingan klasikal merupakan salah satu pendekatan dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai potensi maksimalnya dalam belajar dan pengembangan diri. Pendekatan ini melibatkan interaksi langsung antara siswa dengan konselor atau guru yang berperan sebagai fasilitator dalam memberikan bimbingan dan arahan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses bimbingan klasikal adalah tingkat antusiasme siswa dalam mengikutinya.

Antusiasme siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal sangatlah vital karena semangat dan minat mereka dalam berpartisipasi secara aktif akan mempengaruhi hasil yang dicapai. Ketika siswa merasa antusias terhadap bimbingan klasikal, mereka cenderung lebih terbuka, berkomitmen, dan lebih mampu mengatasi tantangan belajar. Dalam konteks ini, penting bagi para konselor atau guru untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat antusiasme siswa agar bimbingan klasikal dapat berjalan secara efektif.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi antusiasme siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal adalah sebagai berikut:

Pengenalan dan Pemahaman: Siswa perlu memahami dengan jelas tujuan dan manfaat dari bimbingan klasikal. Jika mereka menyadari bagaimana bimbingan klasikal dapat membantu mereka meningkatkan kemampuan belajar, mengatasi masalah pribadi, atau mengidentifikasi minat dan bakat mereka, maka mereka akan lebih termotivasi untuk mengikutinya.

Hubungan Interpersonal yang Positif: Kualitas hubungan antara siswa dan konselor/guru sangat mempengaruhi antusiasme siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal. Ketika ada kepercayaan dan rasa nyaman antara kedua belah pihak, siswa akan merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif.

Relevansi dan Aplikabilitas Materi: Siswa cenderung lebih antusias jika materi yang diajarkan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka atau dapat diaplikasikan dalam tantangan yang sedang dihadapi. Bimbingan klasikal yang praktis dan sesuai dengan kebutuhan siswa akan lebih menarik minat mereka.

Pengakuan dan Penguatan: Ketika siswa meraih prestasi atau berhasil mengatasi tantangan berkat bimbingan klasikal, penting untuk memberikan pengakuan dan penguatan positif. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan antusiasme siswa untuk terus berpartisipasi dalam bimbingan tersebut.

Partisipasi dan Keterlibatan: Siswa yang aktif terlibat dalam proses bimbingan klasikal akan merasa lebih antusias karena mereka merasa memiliki peran dalam mencapai tujuan mereka. Konselor atau guru dapat mendorong partisipasi siswa melalui berbagai interaksi dan kegiatan yang menarik.

Dalam kesimpulannya, tingkat antusiasme siswa untuk mengikuti bimbingan klasikal sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses tersebut. Oleh karena itu, para konselor, guru, dan pihak terkait perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi siswa agar mereka merasa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti bimbingan klasikal. Dengan demikian, potensi siswa dapat tergali dengan lebih baik, dan mereka dapat mencapai hasil belajar dan perkembangan diri yang optimal.