/* hilangkan navbar ----------------------------- */ #navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

meta console

STUDI KASUS PILOTING PPG GURU TERTENTU 2024

STUDI KASUS PILOTING PPG GURU TERTENTU 2024

Anda sebagai seorang guru pasti pernah mengalami permasalahan dalam pembelajaran. Tuliskan Pengalaman rill (Nyata) Anda maksimal 500 kata, terkait:

1. Permasalahan apa yang pernah anda hadapi?

Saya pernah mengalami permasalahan yaitu antusias belajar peserta didik yang rendah sekali karena mereka atau peserta didik di dalam kelas menunjukkan sikap yang tidak tertarik dalam pembelajaran dan tidak termotivasi dalam pembelajaran dan sebagian besar mereka menunjukkan sikap yang bosan dan mereka juga ngantuk di kelas lalu Ketika saya berikan soal tes akhir Setelah pembelajaran nilai hasil ulangan harian mereka rendah,  ini adalah permasalahan yang urgent bikin sekali untuk diselesaikan sehingga nantinya saya akan mencari cara untuk menyelesaikannya.

 

2. Bagaimana Upaya anda Untuk Menyeleseikannya?

Tentu saja saya mengevaluasi diri,  Kenapa peserta didik bisa merasa bosan di kelas dan tidak menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran dan dari hasil evaluasi diri tersebut Saya mencari berbagai refrensi dari berbagai sumber Tentang penerapan pembelajaran atau model-model pembelajaran yang variatif yang bisa diterapkan di dalam kelas dan bisa membuat kondisi Siswa lebih aktif dan bisa menunjukkan antusias dalam pembelajaran,  dari situ saya menemukan ide untuk menerapkan model pembelajaran yang variatif dan saya juga menggunakan beberapa media digital agar memudahkan saya dalam menyampaikan materi pembelajaran saya juga mendownload beberapa video yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran serta saya juga menampilkan beberapa gambar yang menarik dan ada kaitannya dengan materi pembelajaran lalu saya menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran dan media pembelajaran yang sudah saya siapkan dari situ saya menerapkan perencanaan pembelajaran yang sudah saya susun dengan langkah-langkah yang sistematis dan terencana.

Di akhir pembelajaran saya akan memberikan tes suamtif untuk mengetahui apakah siswa benar-benar memahami materi apa belum.


3. Apa Hasil dari Upaya Anda Tersebut?

Hasilnya adalah luar biasa sekali Saya melihat siswa yang menunjukkan sikap yang antusias dalam pembelajaran dan mereka juga ketika diberi instruksi atau tugas-tugas selesai mereka bisa mengerjakannya dengan tertib dan dengan baik dan saya juga bisa mengkondisikan kelas dengan tertib dan baik karena siswa bisa diatur dengan aturan-aturan yang sudah kita buat bersama lalu Ketika saya memberikan pertanyaan kepada beberapa peserta didik juga hampir semua mereka bisa menjawabnya dan ketika saya meminta untuk memberikan pendapat atau berkomentar tentang video atau gambar yang saya Tampilkan mereka juga bisa memberi komentarnya atau pendapatnya lalu Ketika saya berikan tugas untuk dikerjakan secara kelompok masing-masing kelompok juga bisa bekerja sama dengan baik dan bisa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok dan mempresentasikannya di depan teman-teman mereka dengan baik lalu ketika diberi tes akhir Setelah pembelajaran hasilnya memuaskan sekali hampir semua dari mereka bisa mendapatkan nilai di atas standar yang diterapkan oleh kurikulum.

 

4. Pengalaman berharga apa yang bisa anda petik ketika menyeleseikan permasalahan tersebut?

Pengalaman berharga yang bisa dipetik adalah kita sebagai guru harus bisa melakukan refleksi atau mengevaluasi diri apakah pembelajaran yang kita lakukan di dalam kelas sudah bisa mencapai tujuan pembelajaran atau belum Dan semua peserta didik bisa memahami materi yang kita sampaikan atau belum dan selanjutnya kita harus terbuka wawasannya untuk membaca dan memahami lebih dalam tentang berbagai model pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar nantinya peserta didik bisa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya dan peserta didik menunjukkan ketertarikannya dalam pembelajaran serta tidak bosan di kelas Lalu kita sebagai guru juga harus inovatif menerapkan media pembelajaran khususnya menerapkan media pembelajaran yang sifatnya adalah media pembelajaran digital yang bisa membantu kita menyampaikan materi pembelajaran dan bisa memudahkan siswa menyerap pembelajaran

PTK PRAKARYA KELAS 8

PTK PRAKARYA KELAS 8




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRODUCTION BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN BAHAN LUNAK BUATAN DI KELAS VIII C SMP NEGERI....... TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB l
Pendahuluan

Penerapan model pembelajaran Production Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Produksi adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam menciptakan produk atau karya nyata sebagai hasil dari pembelajaran. Dalam model ini, siswa berperan sebagai produser yang menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari.

Berikut adalah langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran Production Based Learning:

  1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Guru harus mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang spesifik dan sesuai dengan kurikulum. Tujuan ini akan menjadi landasan bagi siswa dalam menciptakan produk atau karya.

  2. Penyajian Materi Pembelajaran: Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, baik melalui ceramah, diskusi, atau metode pembelajaran lainnya. Materi pembelajaran harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan menginspirasi siswa untuk menciptakan sesuatu.

  3. Pengorganisasian Kelompok atau Individu: Siswa dapat bekerja dalam kelompok atau secara individu, tergantung pada kompleksitas tugas dan kebijakan kelas. Kelompok kecil seringkali disarankan karena memfasilitasi kolaborasi dan pembagian tugas.

  4. Penentuan Proyek atau Produk: Guru dan siswa bersama-sama menentukan jenis produk atau karya yang akan dihasilkan oleh siswa sebagai respons terhadap materi pembelajaran. Produk ini bisa berupa video, poster, maket, presentasi, cerpen, atau bentuk kreatif lainnya.

  5. Rencana dan Proses Produksi: Setelah menentukan produk atau karya yang akan dihasilkan, siswa perlu merencanakan proses produksi. Proses ini mencakup perencanaan, penelitian, pengumpulan data, pengolahan informasi, dan penyusunan hasil akhir.

  6. Implementasi dan Pembuatan Produk: Siswa melaksanakan proses produksi sesuai rencana yang telah disusun. Mereka menciptakan produk atau karya dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.

  7. Evaluasi dan Presentasi: Setelah produk atau karya selesai, siswa mengevaluasi hasil karya mereka sendiri atau dengan bantuan guru. Selanjutnya, mereka menyajikan hasil karya tersebut kepada kelas atau audiens yang ditentukan.

  8. Refleksi: Setelah presentasi, siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan produk yang dihasilkan. Mereka membahas apa yang telah dipelajari, kendala yang dihadapi, dan pemahaman yang didapatkan dari pengalaman tersebut.

Penerapan model pembelajaran Production Based Learning memiliki manfaat yang signifikan bagi siswa. Model ini mendorong kreativitas, kemampuan problem-solving, kerjasama, dan meningkatkan motivasi belajar. Dengan menciptakan produk nyata, siswa merasa terlibat secara lebih dalam dan lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata setelah menyelesaikan pendidikan.

PTK PPKn KELAS 9

PTK PPKn KELAS 9




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRY DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR PPKn PADA PEMBELAJARAN DIMANIKA PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DARI MASA KE MASA PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI....... TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB l
Pendahuluan

Efektivitas penggunaan metode inquiry (penemuan) dalam pembelajaran telah terbukti dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam memahami konsep-konsep pelajaran. Metode ini mengajak siswa untuk aktif berpartisipasi dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui proses penyelidikan dan eksplorasi. Beberapa hal yang menjadikan metode inquiry efektif dalam pembelajaran adalah: Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Dalam metode inquiry, siswa diajak untuk bertanya, mencari, dan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri. Hal ini membuat siswa lebih terlibat dalam proses belajar, karena mereka merasa memiliki peran aktif dalam mencari pengetahuan. Memupuk Kemampuan Berpikir Kritis: Metode inquiry merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan menyimpulkan hasil penelitian. Ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis. Memperkuat Keterampilan Berkomunikasi: Selama proses penyelidikan, siswa perlu berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan temuan mereka. Metode ini membantu memperkuat keterampilan berbicara dan menulis siswa. Mendorong Kerjasama dan Kemandirian: Metode inquiry sering melibatkan siswa dalam kelompok atau tim untuk mencari solusi bersama. Ini mendorong kerjasama dan kemampuan bekerja dalam tim, sambil juga mengembangkan kemandirian siswa dalam mencari jawaban. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu: Metode inquiry merangsang rasa ingin tahu siswa karena mereka terlibat secara aktif dalam proses penemuan. Rasa ingin tahu yang tinggi akan memotivasi siswa untuk terus belajar dan mengeksplorasi lebih lanjut. Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Metode inquiry dapat diaplikasikan dalam situasi dunia nyata, menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermanfaat bagi siswa. Namun, untuk mencapai efektivitas dalam penggunaan metode inquiry, peran guru juga sangat penting. Guru perlu memfasilitasi proses belajar siswa, memberikan bimbingan, dan memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai. Dengan demikian, penggunaan metode inquiry dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan motivasi belajar siswa. Metode ini menawarkan pendekatan yang aktif, menantang, dan menyenangkan, sehingga membantu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih produktif dan berarti bagi siswa

PTK BAHASA INDONESIA KELAS 8

PTK BAHASA INDONESIA KELAS 8




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN PETA KONSEP PADA SISWA KELAS VIII.7  SMP NEGERI....... TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB l
Pendahuluan

Puisi bebas merupakan bentuk sastra yang memberikan kebebasan ekspresi dalam menyusun baris-baris kata, tanpa terikat aturan atau pola tertentu. Meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas bagi para siswa dapat menjadi proses yang menarik, kreatif, dan memperluas wawasan mereka terhadap keindahan bahasa dan imajinasi. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah melalui penerapan metode pembelajaran Peta Konsep. Peta Konsep adalah alat pembelajaran visual yang digunakan untuk mengorganisasi dan menghubungkan gagasan atau konsep dalam bentuk jaringan atau peta. Dalam konteks pembelajaran menulis puisi bebas, Peta Konsep dapat membantu siswa dalam merumuskan ide-ide mereka, menyusun gagasan, dan memahami hubungan antara berbagai elemen puisi bebas. Pendekatan pembelajaran Peta Konsep untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas dapat dimulai dengan langkah-langkah berikut: Pengenalan Puisi Bebas: Mulailah dengan memberikan penjelasan tentang puisi bebas kepada siswa. Bicarakan tentang ciri-ciri puisi bebas, seperti kebebasan struktur, penggunaan bahasa yang kreatif, dan ekspresi perasaan secara mendalam. Pembuatan Peta Konsep: Ajak siswa untuk membuat Peta Konsep mengenai puisi bebas. Mintalah mereka untuk menuliskan kata kunci atau konsep yang terkait dengan puisi bebas, seperti "imajinasi," "emosi," "bebas ekspresi," "metafora," "ritme," dan sebagainya. Selanjutnya, minta siswa untuk menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan panah atau garis, menunjukkan hubungan dan keterkaitan di antara mereka. Eksplorasi Contoh Puisi Bebas: Berikan contoh puisi bebas dari berbagai penulis terkenal kepada siswa. Ajak mereka untuk mengidentifikasi ciri-ciri khas puisi bebas dalam setiap contoh yang diberikan. Latihan Menulis Puisi Bebas: Berikan waktu bagi siswa untuk menulis puisi bebas mereka sendiri. Bimbing mereka dalam merumuskan gagasan dan mengekspresikan perasaan mereka secara bebas. Biarkan kreativitas mereka mengalir dan dorong mereka untuk berani mencoba berbagai gaya dan teknik penulisan.

PTK BAHASA INDONESIA KELAS 9

PTK BAHASA INDONESIA KELAS 9




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN PERCOBAAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IX NEGERI....... TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB l
Pendahuluan

Untuk meningkatkan keterampilan menulis teks laporan percobaan melalui penerapan model pembelajaran Project-Based Learning (PBL), Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: Perencanaan Proyek: Tentukan topik atau proyek yang relevan dengan mata pelajaran atau materi yang ingin Anda ajarkan. Pastikan proyek tersebut menantang dan menarik minat siswa. Misalnya, Anda dapat memilih percobaan sains atau eksperimen dalam berbagai disiplin ilmu. Penjelasan Tujuan: Jelaskan tujuan dari proyek tersebut kepada siswa, yakni bahwa mereka akan melakukan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan menyusun teks laporan percobaan. Pembagian Kelompok: Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam proyek. Kelompok yang kecil akan memungkinkan kolaborasi yang lebih intensif dan membangun keterampilan kerjasama. Pemilihan Pendekatan Penulisan: Berikan panduan mengenai struktur teks laporan percobaan yang diinginkan. Jelaskan bagaimana menyusun pendahuluan, tujuan percobaan, metode, hasil, analisis data, kesimpulan, dan saran. Pembimbingan dan Dukungan: Sediakan bimbingan dan dukungan kepada siswa selama mereka bekerja pada proyek. Jangan ragu untuk memberikan masukan atau mengklarifikasi pertanyaan mereka. Pengumpulan Data: Dorong siswa untuk mengumpulkan data dari percobaan mereka dengan cermat dan teliti. Ajarkan mereka bagaimana mencatat dan mengorganisir data dengan baik. Analisis Data: Bantu siswa dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan dan membantu mereka mengidentifikasi temuan penting dari percobaan tersebut. Penyusunan Teks Laporan: Bimbing siswa dalam menyusun teks laporan percobaan mereka. Pastikan mereka mematuhi struktur yang telah ditentukan dan menyajikan temuan mereka dengan jelas dan sistematis. Presentasi Hasil: Setelah laporan selesai, minta setiap kelompok untuk melakukan presentasi singkat tentang percobaan dan temuan mereka di depan kelas. Hal ini akan membantu siswa untuk berlatih berbicara di depan umum dan berbagi pengetahuan mereka. Penilaian: Berikan penilaian yang konstruktif terhadap laporan dan presentasi siswa. Berikan apresiasi terhadap upaya mereka dan berikan umpan balik untuk perbaikan di masa depan. Model pembelajaran Project-Based Learning akan mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif, kreatif, dan terlibat dalam proses belajar. Melalui proyek ini, mereka dapat meningkatkan keterampilan menulis, analisis, kerjasama, dan berbicara di depan umum, yang semuanya sangat penting untuk mengembangkan keterampilan akademik dan profesional mereka di masa depan.

PTK MATEMATIKA KELAS 9

PTK MATEMATIKA KELAS 9




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENAKSIR LUAS BANGUN DATAR TIDAK BERATURAN PADA SISWA KELAS IX-G SMP NEGERI....... TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB l
Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sering kali dianggap menantang oleh sebagian siswa. Salah satu pokok bahasan yang sering dihadapi kesulitan oleh siswa adalah menaksir luas bangun datar. Menaksir luas bangun datar memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konsep bangun datar dan kemampuan dalam menghitung luas secara perkiraan. Model pembelajaran Guided Discovery Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada partisipasi aktif siswa dalam mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri melalui proses eksplorasi dan penemuan. Dalam konteks pembelajaran matematika, model ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi konsep dan prinsip matematika melalui serangkaian aktivitas yang dipandu oleh guru. Dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep menaksir luas bangun datar, penggunaan alat peraga dapat menjadi tambahan yang berharga. Alat peraga, seperti model bangun datar berbahan manipulatif atau alat bantu pengukuran, dapat membantu siswa untuk secara visual dan konkret memahami konsep dan mengaitkannya dengan dunia nyata. Tujuan dari penelitian atau penerapan model Guided Discovery Learning berbantuan alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah: Meningkatkan Minat dan Motivasi: Pendekatan pembelajaran yang interaktif dan partisipatif dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran matematika, khususnya saat mereka dapat melakukan eksplorasi dan penemuan konsep secara aktif. Memperjelas Konsep: Penggunaan alat peraga memungkinkan siswa untuk melihat, meraba, dan memanipulasi bangun datar, sehingga dapat membantu memperjelas konsep menaksir luas dengan cara yang lebih konkret dan nyata. Memfasilitasi Pemahaman Abstrak: Konsep matematika seringkali bersifat abstrak, sehingga penggunaan alat peraga dapat membantu siswa dalam mengaitkan konsep abstrak dengan representasi visual yang lebih mudah dipahami. Mendorong Diskusi dan Kolaborasi: Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah, sehingga mereka dapat saling belajar dari satu sama lain. Mengembangkan Kemampuan Penyelesaian Masalah: Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah, terutama dalam konteks menaksir luas bangun datar. Dengan menggabungkan model Guided Discovery Learning dan penggunaan alat peraga, diharapkan pemahaman konsep menaksir luas bangun datar dapat ditingkatkan, dan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar matematika dengan lebih baik. Selain itu, pembelajaran yang interaktif dan bermakna ini diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari.

PTK IPA KELAS 7

PTK IPA KELAS 7




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PERMAINAN KARTU KLASIFIKASI DAN PERANCANGAN PETA KONSEP PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI....... TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB l
Pendahuluan

Pendidikan dan pembelajaran merupakan aspek penting dalam perkembangan manusia. Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa tentang dunia sekitar, termasuk materi klasifikasi makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu sistem pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri-ciri yang dimiliki.

Dalam proses pembelajaran mengenai klasifikasi makhluk hidup, siswa dihadapkan pada beragam tingkat kompleksitas dan keragaman makhluk hidup. Materi ini melibatkan pengetahuan tentang berbagai kingdom, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies, serta karakteristik unik yang membedakan satu kelompok makhluk hidup dari kelompok lainnya.

Namun, seringkali siswa menghadapi tantangan dalam memahami dan mengingat materi klasifikasi makhluk hidup. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa termasuk metode pengajaran yang tidak sesuai, kurangnya motivasi, lingkungan belajar yang tidak mendukung, dan keterbatasan dalam memahami konsep abstrak.

Dalam konteks ini, penting bagi pendidik dan institusi pendidikan untuk mengeksplorasi strategi dan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar materi klasifikasi makhluk hidup. Penggunaan pendekatan yang inovatif, aktif, dan interaktif dapat membantu meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi ini.

Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan hasil belajar materi klasifikasi makhluk hidup antara lain:

  1. Pendekatan Visual: Memanfaatkan media visual seperti gambar, video, dan infografis dapat membantu siswa mengidentifikasi dan memahami karakteristik klasifikasi dengan lebih baik.

  2. Pembelajaran Berbasis Proyek: Memberikan proyek-proyek yang menantang dan melibatkan siswa dalam mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan klasifikasi tertentu akan mendorong pemahaman yang lebih mendalam.

  3. Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi, seperti perangkat lunak simulasi atau aplikasi pendidikan interaktif, dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan memperkuat pemahaman siswa.

  4. Pembelajaran Kolaboratif: Mendorong diskusi dan kolaborasi antara siswa dalam memecahkan masalah klasifikasi dapat meningkatkan partisipasi aktif dan menghadirkan sudut pandang yang berbeda.

  5. Pemanfaatan Lingkungan Luar: Mengajak siswa untuk mengamati dan mengklasifikasikan makhluk hidup di lingkungan sekitar mereka dapat membantu mengaitkan teori dengan pengalaman nyata.

  6. Menghubungkan dengan Kehidupan Sehari-hari: Menjelaskan relevansi klasifikasi makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat membuat materi lebih bermakna dan mudah diingat.