/* hilangkan navbar ----------------------------- */ #navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

meta console

PTK MATEMATIKA KELAS III

PTK MATEMATIKA KELAS III




Kami membantu para guru menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Hubungi WA: 081222940294


PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP PECAHAN SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SD NEGERI ....... TAHUN PELAJARAN 2022/2023



BAB l
Pendahuluan

Metode bermain peran, juga dikenal sebagai permainan peran atau role-playing, adalah suatu teknik atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan peserta dalam berpura-pura menjadi karakter atau peran tertentu. Metode ini sering digunakan dalam konteks pendidikan, pelatihan, dan terapi untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi atau topik tertentu. Dalam metode bermain peran, peserta berinteraksi dengan peran yang telah ditetapkan atau dipilih, memainkan peran tersebut, dan bertindak seolah-olah mereka benar-benar menjadi karakter tersebut.

Tujuan utama dari metode bermain peran adalah untuk meningkatkan pemahaman, empati, dan keterampilan sosial peserta melalui pengalaman langsung. Peserta dapat merasakan dan memahami perspektif, perasaan, dan tantangan yang dihadapi oleh karakter yang dimainkan. Metode ini juga dapat membantu dalam mengembangkan keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, dan kerja sama kelompok.

Cara kerja Metode Bermain Peran:

  1. Penetapan Peran: Sebelum bermain peran dimulai, peserta akan diberikan peran atau karakter yang harus mereka mainkan. Karakter ini dapat berupa tokoh sejarah, situasi dunia nyata, atau karakter fiksi. Peserta kemudian akan mempersiapkan diri dengan memahami latar belakang, karakteristik, dan peran yang harus mereka mainkan.

  2. Pembuatan Skenario: Pendukung metode bermain peran akan menyiapkan skenario atau situasi tertentu yang harus dihadapi oleh peserta. Skenario ini akan menuntun interaksi dan dialog peserta dalam peran mereka.

  3. Bermain Peran: Peserta mulai berperan sesuai dengan karakter yang telah ditugaskan. Mereka berinteraksi dengan sesama peserta yang juga bermain peran dan merespons situasi yang ada sesuai dengan karakter yang dimainkan.

  4. Refleksi dan Diskusi: Setelah bermain peran selesai, ada sesi refleksi dan diskusi. Peserta berbagi pengalaman, perasaan, dan pandangan mereka tentang pengalaman bermain peran. Diskusi ini dapat membuka wawasan baru, meningkatkan pemahaman, dan mendiskusikan aspek-aspek kunci dari topik yang diteliti.

Manfaat Metode Bermain Peran:

  • Pengalaman Praktis: Peserta dapat belajar melalui pengalaman langsung dan praktis dengan berada dalam peran tertentu, menghadapi tantangan dan mengambil keputusan sesuai dengan karakter yang dimainkan.

  • Pengembangan Empati: Bermain peran memungkinkan peserta untuk melihat dunia dari perspektif orang lain, sehingga mengembangkan empati dan pemahaman terhadap pandangan orang lain.

  • Keterlibatan Aktif: Metode ini melibatkan peserta secara aktif dalam proses pembelajaran, meningkatkan tingkat keterlibatan dan partisipasi.

  • Pengembangan Keterampilan Sosial: Peserta dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, kerja sama kelompok, dan pemecahan masalah melalui latihan bermain peran.

Meskipun metode bermain peran memiliki banyak manfaat, perlu diingat bahwa tidak semua topik cocok untuk pendekatan ini. Metode ini lebih cocok digunakan untuk topik-topik yang melibatkan interaksi sosial, situasi kehidupan nyata, atau pengembangan keterampilan komunikasi dan empati. Dalam konteks pendidikan, metode bermain peran bisa menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan pengalaman belajar dan pemahaman yang mendalam.